Jumat 10 Jan 2020 11:09 WIB

Mengelola Wisata Tapi Serahkan Kekayaan Alam ke Asing

Kurang tepat jika pembangunan hanya berfokus pada pariwisata.

Raja Ampat, salah satu destinasi wisata andalan Indonesia.
Foto: Republika/Prayogi
Raja Ampat, salah satu destinasi wisata andalan Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, Beberapa tahun terakhir, bisnis pariwisata berkembang pesat seiring pembangunan infrastruktur. Sektor pariwisata memang mendapat perhatian pemerintah pusat ataupun daerah karena dianggap berpengaruh dalam mendatangkan devisa bagi negara.

Alam yang indah dengan kemajemukan adat budaya yang dimiliki, membuat Indonesia berpotensi menjadi destinasi wisata dunia. Namun, kurang tepat jika pembangunan hanya berfokus pada pariwisata.

Selain kurang strategis sebagai penopang utama ekonomi negara, juga membuat pemerintah dan rakyat gagal fokus dalam mengatasi masalah ekonomi.

Dalam hal ini, ironis jika kekayaan alam pada akhirnya diserahkan kepada pihak asing, sedangkan remah-remahnya saja untuk rakyat negeri ini. Sebab, kekayaan alam melimpah yang kita miliki jika dikelola dengan benar oleh negara, lebih dari cukup untuk memenuhi hajat hidup masyarakat.

PENGIRIM: Tolawati, Makassar

Disclaimer: Retizen bermakna Republika Netizen. Retizen adalah wadah bagi pembaca Republika.co.id untuk berkumpul dan berbagi informasi mengenai beragam hal. Republika melakukan seleksi dan berhak menayangkan berbagai kiriman Anda baik dalam dalam bentuk video, tulisan, maupun foto. Video, tulisan, dan foto yang dikirim tidak boleh sesuatu yang hoaks, berita kebohongan, hujatan, ujaran kebencian, pornografi dan pornoaksi, SARA, dan menghina kepercayaan/agama/etnisitas pihak lain. Pertanggungjawaban semua konten yang dikirim sepenuhnya ada pada pengirim. Silakan kirimkan video, tulisan dan foto ke [email protected].
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement